Jumat, 09 Mei 2014



Makalah
Kemandirian bangsa untuk ketahanan social
                   
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQUx3RV2PNYcAuUSPOi3nPyJxylPOFfacOPRASRQ_J_A2m6Yiqg






Tugas : sugiarti
Kelas 2ea06



UNIVERSITAS GUNADARNA DEPOK








                                         Daftar isi

1.1definisi ketahanan nasional …………………………………………………………………………..1
1.2 asas ketahanan nasional ………………………………………………………………………………..1
1.3 sifat ketahanan nasional …………………………………………………………………………….....5
1.4 kedudukan dan fungsi ketahanan nasional …………………………………………………….8
1.5 ketahanan nasional dan konspirasiketahanan nasional ……………………………....10




































1.  definisi ketahanan sosial
      
        Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

2.  ASAS KETAHANAN NASIONAL
 
               Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan kemakmuran dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu                      
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

3. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Mawas ke Luar
Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembangkan menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

3.  SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

1. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuata fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.


4.  Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.      Kedudukan :
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b.      Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
 
5.  Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
Ø Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Ø Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Ø Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
Ø Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
Ø Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Ø Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.


1.   Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

a.  Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang egara dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan egara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
b.    Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.


c.    Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
d.   Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
e.   Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

2.   Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional
a.      Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
• Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan  yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
• Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
• Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
b.      Aspek Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
• Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
c.       Aspek Pertahanan dan Keamanan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
• Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
•   Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

d.      Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
• Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
- Sistem pendidikan
- Sisten inovasi
- Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
• Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
• Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek
e.      Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan langkah pembinaan berikut:
• Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
• Pendidikan moral Pancasila
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
f.        Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
1.   Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
• Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
2.   Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
                    • Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasiona

Sabtu, 26 April 2014

menumbuhkan kesadaran cinta tanah air


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pendidikan kewarganegaraan bertema
CINTA KEPADA TANAH AIR INDONESIA , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Arti penting dalam menumbuhkan jiwa kesadaran kepada tanah air” yang sudah mulai terlupakan dizaman sekarang ini.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraaan sang Penyusun yaitu ibu MARTI RIASTUTI
yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Depok, April 2014
Penyusun
PENDAHULUAN
Pertama-tama,marilah kita semua sebagai warga negara Indonesia yang memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu menghaturkan puji syukur
kehadirat-Nya, karena kita masih diberi kenikmatan kekuatan lahir dan batin untuk dapat bersama-sama mengabdi dan membela bangsa dan negara Indonesia
yang kita cintai ini melalui perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apabila kita mencermati situasi dan kondisi aktual saat ini, tampak bahwa kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sedang menghadapi suatu cobaan
yang berat, yaitu krisis multidimensi diseluruh aspek kehidupan nasional. Situasi dan kondisi tersebut disebabkan oleh globalisasi yang dapat mempengaruhi pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat, sehingga akan mempengaruhi kondisi mental spiritual bangsa Indonesia.
Menghadapi kondisi tersebut, marilah kita bersama-sama menengok kebelakang untuk mencermati sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada waktu merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia berjuang dengan semangat kebangsaan yang tinggi yang dilandasi oleh iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta sikap ikhlas berkorban. Semangat tersebut merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku yang heroik dan patriotik sebagai modal
untuk merebut kemerdekaan sehingga melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Latar belakang pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan, dan tujuannya adalah mengajak anak bangsa untuk bersama-sama
mengabdi dan membela negara yang kita cintai ini dengan semangat kebangsaan.
Bab I
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
A.Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan dan Kompetensi yang Diharapkan
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntunan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntunan yang berbeda
tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai-nilai ini dilandasi
oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam wadah Nusantara.
Semangat perjuangan bangsa yang tak kenal menyerah telah terbukti pada Perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Semangat perjuangan bangsa tersebut dilandasi oleh keimanan
serta ketakwaan kepada Tuhan YME dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan dan
kemauan yang luar biasa. Semangat perjuangan bangsa inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disamping itu ,nilai-nilai perjuangan bangsa
masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta sudah terbukti keandalannya.
Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuangan fisik merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kriris. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.
Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikkan, perekonomian, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan global. Kondisi ini akan menumbuhkan berbagai konflik
kepentingan, baik antara negara maju dan negara berkembang antara negara berkembang dan lembaga internasional, maupun antar negara berkembang. Disamping itu, isu global yang
meliputi demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
Globalisasi yang juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ,khususnya dibidang informasi, komunikasi dan transportasi ,membuat dunia menjadi
transparan seolah-olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara. Kondisi ini menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Kondisi ini akan mempengaruhi struktur
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa ,dan bernegara diIndonesia, serta akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, kondisi tersebut
akan mempengaruhi kondisi mental spiritual bangsa Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam menghadapi globalisasi
dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan Non fisik sesuai dengan profesi masing-masing. Perjuangan inipun dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga kita tetap memiliki wsawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air
dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
a.Hakikat Pendidikan
Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna dan bermakna. Generasi penerus tersebut
diharapkan akan mempu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional. Pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air
berdasarkan pancasila. Semua itu diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.
b.Kemampuan Warga Negara
Untuk hidup berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi perkembangan, perubahan masa depannya, suatu negara sangat memerlukan pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang berlandaskan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai keagamaan, dan nilai-nilai perjuangan bangsa. Nilai-nilai dasar negara tersebut akan menjadi panduan dan mewarnai keyakinan
warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diIndonesia. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, Wawasan Nusantara, serta ketahanan Nasional dalam diri para mahasiswacalon sarjana/ilmuwan
warga negara NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai iptek dan seni. Kualitas warga negara akan ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidup bermasyarakat ,berbangsa, dan
bernegara disamping derajat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya.
c. Menumbuhkan  Wawasan Warga Negara
Setiap warga negara republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan ,teknologi, dan seni
yang merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhka
wawasan warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antarbangsa, perdamaian dunia,
kesadaran bela negara, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Kualitas warga negara
tergantung terutama pada keyakinan dan pegangan hidup mereka dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara disamping pada tingkat serta mutu penguasaanya atas ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara, akan terwujud
dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi Demokrasi dan hak asasi manusia
sungguh-sungguh yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari-hari.
d. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Rakyat Indonesia melalui MPR, menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan
bangsa Indonesia diarahkan untuk “meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,
mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME,
berkualitas mandiri. Pendidikan nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan semngat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran
pada sejarah bangsa, dan sikap menghargai jasa para pahlawan, dan berorientasi kemasa depan. Jiwa
patriotik rasa cinta tanah air ,semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial ,kesadaran pada sejarah dan
sikap menghargai jasa para pahlawan dikalangan mahasiswa hendaknya dipupuk melalui pendidikan kewarganegaraan.
e. Kompetensi yang Diharapkan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa “Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan NKRI. Melalui
 Pendidikan
Kewarganegaraan, warga negara NKRI diharapkan mampu : “memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat , bangsa, dan negaranya secara berkesinambungan  dan konsisten
engan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digaiskan dalam Pembukaan UUD 1945″. Dari uraian diatas
tampak bahwa dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi pengaruh global, setiap warga  negara NKRI
pada umumnya dan mahasiswa calon sarjana/ilmuwan pada khususnya harus tetap pada jati  dirinya yang
berjiwa patriotik dan cinta tanah air. Dalam perjuangan Non fisik, mereka harus tetap memegang teguh
nilai-nilai ini disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan,
kesenjangan sosial, KKN; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi ;meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia agar memiliki daya saing/komperitif; memelihara serta menjaga persatuan dan  kesatuan
bangsa; dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.
B. Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Hubungan  Warga Negara
dengan Negara atas dasar demokrasi, HAM dan Bela Negara.
1.Pengertian dan Pemahaman tentang Bangsa dan Negara
a.Pengertian Bangsa
Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah
tertentu dimuka bumi yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, dan sejarah serta  berpemerintahan
sendiri.
b. Pengertian dan Pemahaman Negara
1)Pengertian Negara = Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok /beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
2)Teori terbentuknya Negara = Teori Hukum Alam, Teori Ketuhanan,dan Teori Perjanjian.
3)Unsur Negara
a) bersifat Konstitutif. Ini berarti bahwa dalam negara tersebut terdapat wilayah yang  meliputi udara, darat, dan perairan, rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.
b) bersifat Deklaratif. Ini ditunjukkan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar, pengekuan dari negara lain baik secara “de jure” maupun “de facto”, dan masuknya negara
dalam perhimpunan bangsa-bangsa,misalnya PBB.
4) Bentuk Negara = Negara Kesatuan (unitary state), dan Negara Serikat (federation).
2.Hubungan Warga Negara dan Negara
a. Siapakah warga negara?
Pasal 26ayat (1) mengatur siapa saja yang termasuk warga negara Republik Indonesia. Pasa l ini dengan tegas menyatakan bahwa yang menjadi warga negara adalah orang -orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, misalnya peranakan Belanda, Arab, Tionghoa yang bertempat tinggal di Indonesia,mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia kepada NKRI, dan disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara.
b. Kesamaan kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
NKRI menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama  dihadapan hukum danpemerintahan. Ini adalah konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan tentang kesamaan kedudukan warga negara didalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga negara dalam menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa pengecualian.


3. Pemahaman tentang Demokrasi
Definisi demokrasi adalah sebuah bentuk kesatuan (kratein) dari/oleh/untuk rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Kenyataannya, baik  dari segi konsep maupun praktek, demos menyiratkan makna diskriminatif. Demos bukanlah rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan trasisi atau kesepakatan formal mengontrol akses kesumber-simber kekuasaan dan bisa mengklaim mepemilikan atas hak hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.
4 .Pemahaman tentang Hak Asazi Manusia
Didalam mukadimah Deklarasi Universal tentang HAM yang disetujui dan diumumkan oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 217 A(III)tanggal 10 desember 1948, diketahui pertimbangan Majelis Umum PBB yang menyatakan Deklarasi Universal tentang HAM ini merupakan suatu pelaksanaan umum yang baku bagi semua
bangsa dan negara. Setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat perlu senantiasa mengingat pernyataan ini dan
berusaha, dengan cara mengajar dan mendidik,untuk mempertinggi penghargaan terhadap hak-hak dan kebebasan ini.
5. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila merupakan falsafah bangsa. Ketika bangsa Indonesia menjadi menegara, falsafah pancasila pun ikut masuk
dalam negara. Karena itu,negara mempunyai cita-cita, yaitu kebenaran hakiki yang terdapat dalam sila-sila Pancasila.
Cita-cita tersebut tercermin dalam pembukaan UUD 1945.
b. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi
c. Implementasi konsepsi UUD 1945 sebagai Landasan konstitusi
1) pancasila  : cita-cita ideologi negara
2) penataan : supra dan infrastruktur politik negara
3) Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan air oleh negara untuk kemakmuran bangsa. Polanya
adalah politik dan strategi ekonomi.
4) Kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
5) Agar bangsa ini tetap berdiri kokoh, diperlukan kekuatan pertahanan dan keamanan..
BAB II
WAWASAN NUSANTARA
A.Wawasan Nasional suatu Bangsa
Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah kebenaran yang datang dari
Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki kelebihan dari makhluk lainnya melalui akal pikiran dan budi nuraninya.
Namun kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan budi nuranitersebut terbatas, sehingga manusia yang
satu dan yang lain tidak memiliki tingkat kemampuan yang sama. Ketidaksamaan tersebut menimbulkan perbedaan
pendapat, kehidupan ,kepercayaan dalam hubungan dengan penciptanya dan melaksakan hubungan dengan sesamanya,
dan dalam cara melihat serta memahami sesuatu. Perbedaan inilah yang kita sebut dengan keanekaragaman .
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya dilingkungan
nasional (termasuk lokal dan propinsional), regional serta global.
B. Teori -teori Kekuasaan
1. Paham paham Kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya
dapat diwujudkan dan dipertanggung jawabkan. Karena itu dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung
rumusan Wawasan Nasional.
a. Paham Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan judul “The Prince”, Machiavelli
memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri dengan
kokoh.
b.Paham kaisar Napoleon Bonaparte
Kaisar Napoleon meripakan tokoh revolusioner dibidang cara pandang, selain penganut yang baik dari Machiavelli.
Napoleon berpendapat bahwa perang dimasa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala daya
upaya dan kekuatan nasional. Dia berpendapat bahwa kekuatan politik harus didampingi oleh kekuatan logistik dan
ekonomi nasional. Kekuatan ini juga perlu didukung oleh kondisi sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi
demi terbentuknya kekuatan hankam.
c.Paham Jendral Clausewitz
Pada era Napoleon, jendral clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz
akhirnya bergabung dan menjadi penasihat militer staf umum tentara kekaisaran Rusia. Sebagaimana kita ketahui
invansi tentara napoleon pada akhirnya terhenti diMoscow dan diusir kembali kePrancis. Clausewitz setelah Rusia
bebas kembali, diangkat menjadi kepala sekolah staf dan komando Rusia. Disana dia menulis sebuah buku tentang
perang berjudul Vom Kriege(tentara perang).
d. Paham Feuerbach dan Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua aliran besar barat yang berkembang
didunia, yaitu kapitalisme disatu pihak dan komunisme dipihak lain.
e. Paham Lenin
Lenin telah memodifikasi paham clausewitz. Menurutnya, perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan.
Bagi Leninisme/komunisme perang diseluruh dunia adalah sah dalam kerangka mengkomunikasikan seluruh bangsa
didunia.
C.  Implementasi Wawasan Nusatara dalam Kehidupan Nasional
1.Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam rangka menerapkan wawasan nusantara kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan memahami pengertian,
ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan, fungsi serta tujuan dari Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara dalam
ehidupan nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan harus
terermin dalam pla pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan NKRI
diatas kepentingan pribadi dan atau golongan. Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata diseluruh warga negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
1.Pengertian Wawasan Nusantara
1) pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis permusyawaratan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN  :
Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada pancasila dan berdasarkan pada UUD
1945 adalah cara pandang dan skap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
untuk mencapai tjuan nasional.
2) pengertian wawasan nusantara menurut Prof.DR.Wan Usman :
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan
dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
3) pengertian wawasan nusantara menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi ketetapan
majelis permusyawaratan rakyat :
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bengsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
D. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
1.Wawasan Nusantara sebagai wawasan Nasional Indonesia
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan
kehidupan nasionalnya baik membangun pada aspek politik ,ekonomi ,sosbud maupun hankamnya selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa sert akesatuan wilayah.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan
tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk tujuan nasional.
1.Landasan Idiil : Pancasila
Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam Pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya,
Pancasila mencerminkan nilai kesimbangan , keserasian,persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan
dalam membina kehidupan nasional. Pancasila merupakan sumber motivasi nilai bagi seluruh bangsa Indonesia dalam
tekadnya untuk menata kehidupan didalam NKRI. Secara berdaaulat dan mandiri. Pancasila sebagai falsafah , ideologi
bangsa, dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara negara,para pimpinanan
pemerintahan dan seluruh rakyat Indonesia.
3. Landasan Konstitusional: UUD 1945
UUD merupakan konstiutsi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa, dan bernegara.
Bangsa Indonesia bersepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dan berkedaulatan rakyat
yang dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Karena itu negara mengatasi segala paham golongan, kelompok dan perseorangan
serta menghendaki dan persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dimensi kehidupan nasional. Artinya kepentingan negara
dalam segala aspek dan perwujudannya lebih diutamakan diatas kepentingan golongan ,kelompok dan perseorangan berdasarkan
aturan, hukum, dan perundang-undangan yang berlaku yang memperhatikan HAM, aspirasi masyarakat dan kepentingan daerah yang berkembang saat ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas diketahuipendidikan multikultural melalui pendidikan kewarganegaraan menemukan relevansinya
untuk konteks Indonesia. Sebagai sebuah konsep, pendidikan multikultural sejalan dengan semangat semboyan bangsa
Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan yang sangat adil dan demokratis ini memiliki pengertian bahwa Indonesia
merupakan salah satu bangsa di dunia yang terdiri dari beragam suku dan ras, yang mempunyai budaya, bahasa, dan agama
yang berbeda-beda tetapi dalam kesatuan Indonesia. Semboyan ini mengandung seni manajemen untuk mengatur
keragaman Indonesia (the art of managing diversity).
DAFTAR PUSTAKA
Pndidikan Kewarganegaraan; penerbit Gramedia Pustaka Utama; Jakarta ,2005
Amal,Ichlasul & armaidy asmawi, Sumbangan Ilmu sosial terhadap konsepsi Ketahanan Nasional, Gajah Mada, University 1995.
Budiardjo, Miriam, Dasar-dasar ilmu politik; penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta ,1991
Collins, John M,. Grand Strategy, principles and practices ,US Naval Institute Annapolis, 1973